Berkebun Kelapa Sawit jika dilakukan dengan benar akan menghasilkan keuntungan melimpah. Bagaimana tidak, luasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia ini juga banyak dikuasai oleh perusahaan asing. Kalau profitnya tidak banyak, mana mungkin mereka rela menyeberangi benua untuk bisnis ecek-ecek.
Saya menjumpai perusahaan dari China, Eropa juga tetangga Malaysia yang memiliki areal perkebunan hingga puluhan ribu hektar.
Ini menunjukkan bagaimana kemudahan berinvestasi di negeri kita, oleh perusahaan asing sekali pun. Kondisi ini tidak menjadi masalah. Yang jadi kurang tepat, bila kita yang orang Indonesia tidak ikut andil di dalamnya dan hanya menjadi penonton.
Peluang Bisnis Kelapa Sawit dalam 6 Tahun Seperti apa?
Misal....kita mau membuka lahan perkebunan sebesar 10 hektar.
Untuk kelas petani, harga di Bengkulu Utara, misal senilai 20 juta/hektar x 10 ha = 200juta
Pembelian bibit usia 18 bulan seharga 35rb/batang, dengan asumsi 130 batang/ha.
Bibit: 1.300 x 35.000 = 45.500.000
Upah Tebas dan tanam + pupuk awal: 5juta
Pembuatan fasilitas rumah/pondok jaga: 10 juta
Lain-Lain: 9,5 juta
Pupuk tahun pertama bersubsidi & Upah : 20juta
Racun & Cyrcle : 15 juta
Ongkos Perawatan/Upah tunggu kebun: 20 juta
Cash Flow Kebutuhan Modal
Tahun 0: -220 juta
Tahun 1: -45 juta
Tahun 2: -55 juta
Tahun 3: -60 juta
Panen Tahun ke-3: +60 juta
Total: -320 juta rupiah
Tahun ke-3
Di usia ke-28 kelapa sawit sudah berbuah.
Dengan asumsi bisa menghasilkan 6 ton/hektar, maka berpotensi menghasilkan uang: 60 juta
Tahun ke-4
Biaya perawatan semakin berkurang namun biaya pupuk naik sedikit.
Hasil Panen di tahun ke-4 diperkirakan bisa mencapai 140 ton/tahun atau ada cash in 140 juta.
Asumsi pengeluaran 70 juta, maka hasil bersih: 70 juta
Tahun ke-5
Hasil Panen di tahun ke-5 diperkirakan bisa mencapai 180 ton/tahun atau ada cash in 180 juta.
Asumsi pengeluaran 70 juta, maka hasil bersih: 110 juta
Tahun ke-6
Hasil Panen di tahun ke-6 diperkirakan bisa mencapai 240 ton/tahun atau ada cash in 240 juta.
Asumsi pengeluaran 70 juta, maka hasil bersih: 170 juta
Cash Flow Tahun ke-6
Modal Tahun ke-3: -320 juta
Tahun ke-4: +70 juta
Tahun ke-4: +110 juta
Tahun ke-6: +170 juta
Total: + 30 juta
Harga Tanah
Harga tanah seperti kita ilustrasikan di atas masih sangat murah, sehinggal dalam waktu 6 tahun, harga tanah bisa naik 3 x lipat. Di akhir tahun ke-6, harga tanah diperkirakan sudah mencapai 60 juta/hektar (tanah kosong)
Jika kita menjual lahan kelapa sawit yang sudah berproduksi dengan bagus, bisa mencapai 60 juta/hektar.
Jadi di tahun ke-6 nanti, potensi lahan bila dijual bisa mencapai 120 juta/hektar atau 1,2 M....padahal modal sudah lunas.
Potensi kalau tidak dijual
Bisa dibayangkan, dengan modal 320 juta dan sudah kembali di tahun ke-7, kebun sawit tersebut bisa memberikan kita rupiah sebesar 170juta/tahun sampai berusia 25-27 tahun. Meskipun akan terjadi penurunan jumlah produksi di tahun ke-15.
(Perhitungan ini hanyalah ilustrasi....yang dihimpun dari beberapa sumber dan sudah dilakukan pendalaman di lapangan)
Pemesanan bibit kelapa sawit unggul bersertifikat di Bengkulu, panen di usia 26-30 bulan: Irwan 082184810519